Salah satu masalah yang kerap dihadapi oleh NASA saat mengirimkan manusia ke bulan adalah kotoran atau limbah yang dihasilkan oleh para astronot. Nah, kali ini mereka sudah berhasil menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya.
Seperti yang diberitakan oleh Daily Mail (26/11), NASA telah mengembangkan sistem daur ulang dan penyimpanan kotoran baru yang kelak bisa membantu astronot untuk kembali ke bumi. Bagaimana bisa?
Menurut NASA, sistem daur ulang kotoran tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar roket yang akan mengirim astronot ke bumi. Sistem daur ulang tersebut saat ini sudah mulai dibangun di pangkalan NASA di bulan. NASA pun tengah meneliti sebanyak apa bahan bakar yang mampu dihasilkan dan jumlah yang tepat untuk menerbangkan roket ke bumi.
"Idenya adalah untuk melihat apakah kami dapat menghasilkan cukup bahan bakar untuk meluncurkan roket untuk perjalanan ke bumi. Gas metan lah yang akan digunakan untuk bahan bakar tersebut," ujar Pratap Pullammanappallil, insinyur biologi NASA dari Universitas Florida.
Nantinya, setiap limbah dan kotoran manusia akan dikumpulkan di sebuah wadah dan diolah lebih lanjut menggunakan proses bernama 'anaerobic digester'. Setelah melalui proses tersebut, kotoran-kotoran tadi akan bersih dari bakteri atau virus berbahaya untuk selanjutnya diproses lebih lanjut agar bisa menjadi biogas.
Lewat proses daur ulang tersebut, ilmuwan NASA mengklaim bisa membuat sekitar 290 liter biogas yang terdiri dari gas metan setiap hari dari satu astronot. Bahkan, mereka juga mampu menghasilkan 200 galon air per tahun dari daur ulang limbah dan kotoran para astronot tadi.
Meskipun terdengar cukup menjijikkan, langkah inovatif ini memungkinkan NASA untuk menghemat dana misi-misi ke bulan serta meningkatkan efisiensi penelitian. Sebelumnya, NASA memang diketahui membawa kembali limbah yang dihasilkan oleh astronot ke bumi.
Hal tersebut membuat mereka harus meluangkan tempat khusus di roket untuk limbah tidak berguna itu. Padahal, roket itu seharusnya bisa membawa hasil-hasil penelitian dari bulan bagi ilmuwan di bumi.
Sumber : Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar